Ilustrasi Pendidikan dari google.com |
Sabda Inspirasi - Tahukah anda tentang Finlandia? Pernahkah anda membaca tentang sistem pendidikannya? Banyak orang berkata Finlandia memiliki sistem pendidikan yang terbaik dan juga diakui di dunia internasional bahkan negara adikuasa seperti Amerika pun ternyata bukan yang terbaik, benarkah?
Sebelum mengulas lebih dalam sistem pendidikan Finlandia, mari sejenak kita tengok sistem pendidikan Indonesia sampai hari ini. Pemerintah telah mengaturnya secara terperinci dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Secara sistematis UU No. 20 menjelaskan terkait instrumen-instrumen, tujuan, jenjang pendidikan (pendidikan dasar, menengah dan tinggi), hak dan kewajiban (baik peserta didik, orang tua dan pemerintah), macam-macam pendidikan (formal, informal, nonformal), kurikulum dll.
Pertanyaannya adalah apakah pendidikan kita sudah berjalan sesuai dengan sistemnya? Apakah guru-guru kita sudah membaca dan mengerti sistem yang dibuat pemerintah sehingga kemajuan pendidikan dapat tercapai? Atau malah guru-guru dan pegiat pendidikan merasa acuh dan tak peduli akan peraturan sehingga mereka pun juga asal-asalan dalam membimbing kita sebagai muridnya? Apapun pertanyaannya minumnya tetep the botol sosr* (hehe).
Setelah sedikit brainstorming, mari dengan seksama kita bandingkan dengan tema di atas yakni pendidikan maju di Finlandia. Finlandia adalah negara berbentuk republik di belahan bumi barat tepatnya di benua Eropa. Negara yang juga produsen HP (handphone) terkenal, Nokia ini memiliki luas sebesar 330.000 km2 dan didiami oleh sekitar 5 juta penduduk. Negeri kelahiran Angry Birds ini juga ditengarai memiliki sistem pendidikan terbaik seluruh dunia.
Finlandia menjadi kiblat pendidikan dunia, bukan Jepang, Jerman dan Amerika. Bahkan menurut berbagai sumber online menunjukkan, negara adidaya, Amerika Serikat berada jauh di level ke-17 dibawah Finlandia. Apa saja yang menjadikan pendidikannya maju?
Baca: 5 Fakta Narkoba Jenis Flakka, Salah Satunya Menjadikan Kamu Seperti Zombie
Baca: 5 Fakta Narkoba Jenis Flakka, Salah Satunya Menjadikan Kamu Seperti Zombie
ANAK-ANAK BARU BOLEH BERSEKOLAH SETELAH USIA 7 TAHUN
loading...
Mungkin agak mengherankan karena sangat berbeda dengan budaya dan peraturan negeri yang kita cintai ini, Indonesia. Orang tua kita sudah bingung mencarikan sekolah anak-anaknya ketika sudah memasuki umur tiga tahun dan berlomba untuk mencari sekolah yang bonafit agar nantinya bisa melanjutkan ke sekolah-sekolah dengan title favorit.
Namun pemerintah Finlandia memiliki argumen tersendiri. Menurut mereka usia dini adalah dimana mereka masih aktif dalam bermain, berimajinasi dan hal tersebut memberikan manfaat terhadap mental anak-anak sehingga mereka dapaT berinteraksi dan bersosialisasi secara baik dengan teman sebaya.
Guru-guru juga tidak memberikan penilaian tugas kepada mereka sampai kelas 4 SD. Bahkan hingga jenjang SMA, guru-guru tetap menggunakan permainan interaktif sebagai metode pembelajaran. Efek yang didapat dari metode tersebut adalah murid sanggup menemukan metode belajarnya sendiri yang sesuai dengan kemampuannya dan mereka tidak lagi terpaksa untuk belajar.
45 MENIT BELAJAR, 15 MENIT ISTIRAHAT
Setelah belajar selama 45 menit, murid-murid di Finlandia diberikan 15 menit untuk istirahat. Mengapa demikian? Para ahli disana meyakini bahwa kemampuan terbaik siswa untuk menyerap pengetahuan akan datang.
15 menit waktu istirahat adalah kondisi dimana siswa mengembalikan fokus mereka dan waktu istirahat yang banyak juga bermanfaat untuk kesehatan siswa. Mereka akan lebih aktif dalam bergerak dan bermain tidak menjadi pasif dan hanya duduk-duduk di kelas.
SELURUH SEKOLAH NEGERI BEBAS DARI BIAYA
Satu lagi faktor yang membuat orang tua di Finlandia adalah tidak perlu pusing-pusing memilih sekolah yang bagus untuk anaknya, karena semua sekolah di Finlandia memiliki kualitas yang sama baiknya. Dan yang lebih penting lagi, sama gratisnya. Sistem pendidikan di Finlandia dibangun atas dasar kesetaraan. Bukan memberi subsidi pada mereka yang membutuhkan, tapi menyediakan pendidikan gratis dan berkualitas untuk semua.
Sangat kontradiktif dengan apa yang terjadi di bumi pertiwi kala sekolah-sekolah negeri yang berstatus favorit malah mematok harga tinggi untuk bisa duduk di dalamnya. Kalau sudah begitu terciptalah kelas-kelas, kelas si miskin dan kelas si kaya, ada uang dia sebagai raja dan sedikit uang dia jadi pecundang dan hanya si kaya-lah yang berhak menduduki pendidikan negeri dengan harga bintang lima itu.
Tidak hanya biaya pendidikan gratis, pemerintah Finlandia juga menyediakan fasilitas pendukung proses pembelajaran seperti makan siang, biaya kesehatan, dan angkutan sekolah secara cuma-cuma. Memang sistem seperti ini hanya dapat berjalan jika kemapanan ekonomi juga tercapau. Namun bukan sesuatu yang mustahil jika memahami sentralnya peran pendidikan untuk masa depan bangsa, seharusnya semua negara juga berinvestasi besar untuk pendidikan dan tidak untuk dikorupsi tentunya.
GAJI GURU FINLANDIA TERMASUK JAJARAN PENDAPATAN TERTINGGI DI NEGARANYA
Disamping kesetaraan fasilitas dan sokongan dana yang mengucur dari pemerintah, penopang utama dari kualitas merata yang ditemukan di semua sekolah Finlandia adalah kualitas pengajar yang tinggi. Guru adalah salah satu pekerjaan paling bergengsi di Finlandia. Pendapatan guru di Finlandia pun lebih dari dua kali lipat dari guru di Amerika Serikat. Tidak peduli jenjang SD atau SMA, semua guru di Finlandia diwajibkan memegang gelar master yang disubsidi penuh oleh pemerintah dan memiliki tesis yang sudah dipublikasi.
Finlandia memahami bahwa guru adalah orang yang paling berpengaruh dalam meningkatkan mutu pendidikan generasi masa depannya. Maka dari itu, Finlandia berinvestasi besar-besaran untuk meningkatkan mutu tenaga pengajarnya. Tidak saja kualitas, pemerintah Finlandia juga memastikan ada cukup guru untuk pembelajaran intensif yang optimal. Ada 1 guru untuk 12 siswa di Finlandia, rasio yang jauh lebih tinggi daripada negara-negara lain. Jadi guru bisa memberikan perhatian khusus untuk tiap anak, gak cuma berdiri di depan kelas.
Mungkin wajar dan masuk akal mengapa di Indonesia kualitas pendidik tidak begitu maksimal. Kebutuhan pendidik belum tercukupi secara maksimal sehingga pendidik atau guru juga akan mencari-cari celah untuk bisa menutupi keperluannya itu. Tak jarang, hal-hal tersebut menggiring mereka pada pola pendidikan praktis, mencari-cari proyek dan mengarah ke praktek-praktek korupsi. Jika gurunya sudah bobrok apalagi muridnya, mungkin itu logika sederhananya.
GURU DIANGGAP PALING TAHU DAN UJIAN NASIONAL TIDAK DIPERLUKAN
Kredibilitas dan mutu tenaga pengajar yang tinggi memungkinkan pemerintah menyerahkan tanggung jawab membentuk kurikulum dan evaluasi pembelajaran langsung kepada mereka. Hanya terdapat garis pedoman nasional longgar yang harus diikuti. Ujian nasional pun tidak diperlukan. Pemerintah meyakini bahwa guru adalah orang yang paling mengerti kurikulum dan cara penilaian terbaik yang paling sesuai dengan siswa-siswa mereka.
Diversitas siswa seperti keberagaman tingkatan sosial atau latar belakang kultur biasanya jadi tantangan sendiri dalam menyeleraskan mutu pendidikan. Bisa jadi gara-gara fleksibilitas dalam sistem pendidikan Finlandia itu, semua diversitas justru bisa difasilitasi. Jadi dengan caranya sendiri-sendiri, siswa-siswa yang berbeda ini bisa mengembangkan potensinya secara maksimal.
4-5 JAM UNTUK SD-SMP DAN MODEL PERKULIAHAN UNTUK SMA
Tidak hanya jam istirahat yang lebih panjang, jam sekolah di Finlandia juga relatif lebih pendek dibandingkan negara-negara lain. Siswa-siswa SD di Finlandia kebanyakan hanya berada di sekolah selama 4-5 jam per hari. Siswa SMP dan SMA pun mengikuti sistem layaknya kuliah. Mereka hanya akan datang pada jadwal pelajaran yang mereka pilih. Mereka tidak datang merasa terpaksa tapi karena pilihan mereka.
Pendeknya jam belajar justru mendorong mereka untuk lebih produktif. Biasanya pada awal semester, guru-guru justru menyuruh mereka untuk menentukan target atau aktivitas pembelajaran sendiri. Jadi ketika masuk kelas, mereka tidak sekedar tahu dan siap tapi juga tidak sabar untuk memulai proyeknya sendiri.
TIDAK ADA SISTEM RANKING 1, ALL STUDENTS ARE NUMBER ONE
Upaya pemerintah meningkatkan mutu sekolah dan guru secara seragam di Finlandia pada akhirnya berujung pada harapan bahwa semua siswa di Finlandia bisa jadi pintar. Tanpa terkecuali. maka dari itu, mereka tidak mempercayai sistem ranking atau kompetisi yang pada akhirnya hanya akan menghasilkan ‘sejumlah siswa pintar’ dan ‘sejumlah siswa bodoh’.
Walaupun ada bantuan khusus untuk siswa yang merasa butuh, tapi mereka tetap ditempatkan dalam kelas dan program yang sama. Tidak ada program akselerasi seperti sekolah-sekolah di Indonesia. Pembelajaran di sekolah berlangsung secara kolaboratif. Bahkan anak dari kelas-kelas berbeda pun sering bertemu untuk kelas campuran. Strategi itu terbukti berhasil karena saat ini Finlandia adalah negara dengan kesenjangan pendidikan terkecil di dunia.
Memang tidak serta merta kita menerapkan sistem pendidikan Finlandia dan menggantikan sistem pendidikan Indonesia. Namun, pendidikan kita perlu adanya reformasi dan penyegaran kembali. Jika ingin maju tentunya semua pelajar-pelajar harus mendapat porsi yang sama agar dapat bersama-sama memajukan nusa bangsa. Perlu adanya perhatian lebih terhadap pahlawan tanda jasa kita agar tercipta totalitas transferring knowledge dengan baik ke pada setiap pelajar.
Oleh: Chandra Djoego
loading...
0 komentar:
Post a Comment