Wednesday, October 11, 2017

Omar Mukhtar, Seorang Guru dan Ulama yang Memperjuangkan Kemerdekaan Bangsanya dengan Segala Keterbatasan

Omar Mukhtar, Lion of the Desert

Omar Mukhtar, Lion of the Desert, Sabda Inspirasi


“Umur saya akan jauh lebih panjang dari umur orang yang menghukum mati saya”. (Omar Muhktar, Singa Padang Pasir)

Sabda Inspirasi - Lion of the Desert adalah sebuh film yang rilis pada tahun 1981. Film ini adalah karya dari Moustapha Akad yang menceritakan tentang perjuangan Omar Mukhtar, ulama muslim Libya dalam melawan penjajah Italia. Ia adalah sosok figur yang memiliki semangat juang tinggi, intelektual, cerdas dan berdedikasi tinggi pada agamanya. Di dalam film ini, tokoh Omar Mukhtar diperankan oleh Anthony Quinn. Dalam kehidupan sebenarnya, ia bernama lengkap Omar Mukhtar Muhammad bin Farhat Bredan, kelahiran 20 Agustus 1985 di Kota Kecil Libya bernama Zawia Janzour.

Di dalam cerita, Omar Mukhtar adalah seorang ulama, guru yang teguh menyampaikan pengetahuan tentang keislaman kepada para murid-muridnya. Selain itu, ia juga sangat gigih membela tanah airnya, membela para masyarakat dari penjajahan yang dilakukan di negaranya. Dengan pasukan yang sangat minim dan senjata seadanya, Omar Mukhtar bersama para pengikutnya tak gentar dalam melawan penjajahan Italia di tanah Libya di bawah pimpinan fasis Benito Mussolini dan Rudolfo Graziani dengan pasukan dan armada perang yang lengkap. Rudolfo Graziani dalam film tersebut adalah seorang Gubernur Jenderal Italia di tanah Libya yang diperankan oleh Oliver Reed dengan ambisinya ingin mengembalikan kejayaan Romawi.

Baca: 5 Makanan untuk yang Baik Kecerdasan Anak, Apa Saja?

loading...

Omar Mukhtar merupakan seorang komandan perang yang juga master dalam strategi perang gerilya di padang pasir. Ia memanfaatkan pengetahuannya tentang peta geografi Libya, untuk memenangi pertempuran. Terlebih pasukan Italia ‘buta’ dengan padang pasir. Oleh karenanya ia dijuluki sebagai singa padang pasir atau lion of the desert dengan segala kemampuannya memperjuangkan negaranya selama 20 tahun atas penjajahan yang dilakukan oleha Italia.

Omar Mukhtar memanfaatkan keterbatasan itu sebagai area menjadi sebuah titik kemenangan. Karena ia menyadari, ia bergerak dalam ruang lingkup hukum alam atau sunnatullah. “Jangan pernah melawan sunnatullah pada alam, sebab ia pasti akan mengalahkanmu. Tapi gunakanlah sebagiannya untuk menundukkan sebagian yang lain, niscaya kamu akan sampai tujuan”, kaedah indah yang dipakai imam syahid Hasan Al-Banna.

Kekalahan Omar Mukhtar berawal dari teman-temannya yang membelot dan terpengaruh dengan hasutan Italia. Namun, ia tidak pernah berpaling sedikitpun untuk memperjuangkan kemerdekaan bagi negaranya walau dengan segala keterbatasan termasuk keterbatasan logistik pasukan perang karena dibakar oleh penjajah Italia. Di akhir cerita, ia tertangkap oleh tentara perang Italia saat kuda yang ditunggangi tertembak. Omar Mukhtar dihukum gantung oleh pasukan Italia di hadapan seluruh rakyat Libya.

Sang pemimpin memiliki daya karismatik yang tinggi di mata rakyat Libya. Ia memiliki keyakinan bahwa Allah hanya akan mau memenangkan agama-Nya dengan usaha-usaha manusia, bukan dengan mukjizat demi mukjizat. Pasukan Omar Mukhtar sering memenangi peperangan meskipun dalam rasio pasukan yang jauh berbeda.

Baca: 5 Fakta Unik Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg

loading...

Omar Mukhtar mengajarkan kepada kita bertarung dengan ruh dan semangat. Ketika ‘itu’ hilang dalam diri, maka segeralah bersiap–siap mengubur kemenangan. Omar Mukhtar adalah seorang manusia biasa yang tak lepas dari masalah. Kesedihan, kecemasan dan ketakutan bahkan keputusasaan serta keterpurukan pun mendera jiwanya. Namun, ia tahu bagaimana melawan ketakutan dan kesedihan, memunculkan harapan di atas keputusasaan. Ia selalu tampak santai dalam kesibukan, tenang di bawah tekanan, bekerja dalam kesulitan, optimis di depan tantangan, dan gembira dalam segala situasi.

Omar Mukhtar berangkat dengan modal keyakinan iman dalam jiwanya. Ia selalu bersandar pada tuhannya. Keterbatasan bukan menjadi alasan untuk meraih prestasi, kesuksesan dan cita-cita. Semangat perjuangan itu yang dalam perspektif ini dapat menjadi energi positif bagi setiap orang. Seorang pendidik, guru memiliki peran penting dalam kemajuan sebuah bangsa. Omar Mukhtar juga seorang guru dan ulama yang terus gigih dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsanya. Kegigihannya itu menjadikannya dikenang sebagai pejuang kemerdekaan Libya hingga saat ini. Masihkah kita bermalas-malasan?

Oleh: Chandra Djoego

0 komentar:

Post a Comment