Kyai Sableng, Abdullah SAM Pesantren Rakyat |
Sabda Inspirasi - Bekerja sama dengan tabloid Inspirasi Pendidikan Malang raya, portal Sabda Inspirasi berkesempatan mempublikasi tulisan dari Kyai Sableng, Abdullah SAM dengan ciri khasnya di rubrik Ngaji ala Jagong Maton tiap edisinya. Bagi sahabat inspirasi dapat mengikuti Ngaji ala Jagong Maton di web ini dan sahabat inspirasi juga dapat update berita terbaru seputar dunia pendidikan di Tabloid Inspirasi Pendidikan atau di www.inspirasipendidikan.co.id. Berikut adalah Ngaji ala Jagong Maton dengan judul 'Markisa'.
Baca: Peringati Hari Cuci Tangan Dunia, PAUD, TK, SDII Pesantren Rakyat Al-Amin Malang Malah Mengadakan Kegiatan 'Kotor-Kotor'
COPY CODE SNIPPET
Didepan rumah saya
(Pesantren Rakyat) terdapat pohon markisa. Hampir seluruh tamu yang datang selalu
bertanya, “ini pohon apa yai?” saya jawab ‘ini pohon markisa’. Kemudian setelah bertanya
nama kemudian lanjut bertanya, “apa ada
bibitnya”? Lalu saya jawab “ada”, monggo kalau mau nanti saya kasih.
Para tamu tertarik
dengan markisa jenis ini karena berbeda dengan markisa kebanyakan yang bulat
kecil dan asem rasanya.
Markisa di depan rumah ini
bentuknya besar seperti buah labu yang lonjong, yang muda bisa di buat sayur,
yang tua dagingnya bisa dimakan seperti melon rasanya. Kemudian isinya bisa dibuat jus, ada aroma wangi, manis asam, banyak kandungan vitamin C dan
pohonnya menjalar, mudah hidup, tidak disukai ulat,
dan sangat indah jika di tanam di depan rumah.
Setiap tamu yang
bertanya biasanya langsung saya sambung dengan filosofi kenapa kok saya menanam
markisa di depan pesantren? Markisa di sini sebenarnya pasemon, sanepo atau
sindiran terhadap semua tamu, santri dan saya sendiri.
Apa sih sebenarnya
arti yang terkandung dalam tanaman markisa tersebut yaitu “Markisa=Mari
Kita Sholat”. Kita sadar, sehebat apapun kita, setinggi apapun jabatan
kita, sebanyak apapun harta kita, kita tetap akan mati dan tidak ada secuil
hartapun yang kita bawa, keculai amal ibadah kita.
Baca: Membangun Pendidikan, 'Dari Desa Membangun Bangsa
loading...
Dan ibadah yang
rangkingnya tertinggi, menjadi kuncinya Islam, menjadi tiangnya Islam adalah sholat,
terutama sholat lima waktu. Bahkan di akhirat nanti pertanyaan yang pertama
kali muncul adalah sholat. Jika sholatnya baik maka semua di anggap baik.
Yang kedua adalah “Markisa=Mari Kita Sabar”. Banyak orang akan
sampai titik tujuan akhir, tetapi kemudian gagal karena disebabkan putus asa dan kurang sabar. Untuk itu, Allah SWT berfirman kepada kita
semua di dalam (Al-Qur’an Surat Al Baqarah: 45) yang artinya: Mintalah
Pertolongan Kepada Allah dengan Sabar dan Sholat.
Untuk itu mari kita
galakkan menanam “MARKISA=Mari Kita Sabar dan Mari Kita Sholat”, sebelum sampean, ya
jenengan yang baca koran yang baca tulisan ini ‘disholati’. Alfatihah.
Oleh: Kyai Sableng, Abdullah SAM, Pesantren Rakyat
0 komentar:
Post a Comment