Emil Elistiano Dardak, Inisiator PCI NU dan Doktor Termuda di Jepang |
Dalam sambutan yang diberikan, Emil Dardak menyampaikan rasa hormatnya karena dapat menyambung tali silaturahim dengan warga masyarakat Desa Sumberpucung. "Saya senang sekali dapat bersilaturahim disini", sambutnya.
Baca: Tingkatkan Publikasi Kecamatan, Camat Sumberpucung Bentuk Tim IT dan Media
Selain itu, peraih gelar doktor termuda di Jepang itu mengatakan bahwa dengan silaturahim perbedaan dapat di masyarakat dapat diselesaikan. "Silaturahim itu dapat meretas perbedaan pendapat", tuturnya.
Dirinya menyampaikan pengalamannya membangun masyarakat saat menjadi Bupati Trenggalek. Menurutnya, masyarakat di era informasi seperti sekarang ini memiliki tantangan yang semakin besar. "Oleh karena itu, membangun masyarakat yang bisa menghargai perbedaan pendapat itu penting", jelasnya.
"Freedom expression di era informasi, itulah yang harus dipahami secara bersama", tambah suami dari Arumi Bachsin itu.
Emil Dardak bersama Para Kyai dan Jamaah Rajabiyah |
Arus informasi hari ini begitu cepat. Tokoh muda yang pernah menjadi Ketua PCI NU Jepang itu mengajak masyarakat dan jamaah yang hadir untuk bersama-sama menjadi benteng informasi dengan marak beredarnya berita-berita hoax. "Ini adalah tantangan bersama dan saya yakin itu bisa diatasi", lanjutnya.
Baca: Penyakit yang Semakin Parah, Tapi Justru Nikmat Dirasa
Emil Dardak (tengah) bersama Dewan Pengasuh PP. Barokatul Qur'an Sumberpucung |
Dengan didampingi oleh para kyai dan tokoh masyarakat setempat, Emil Dardak mengikuti kegiatan hingga usai. Ia turut mendengarkan ceramah yang dibawakan oleh KH. Dr. Soni Fauzi.
Penulis: Chandra
Publisher: Chandra Djoego
0 komentar:
Post a Comment